top of page
  • Gambar penulisHisar Global Indonesia

Ziarah Makkah, Jabal Tsur Saksi Bisu Hijrah Rasulullah SAW

Jabal Tsur Saksi Bisu Hijrah Rasulullah SAW
jabal tsur

Jabal Tsur adalah nama salah satu gunung yang terletak di bagian bawah Makkah al-Mukarramah di Arab Saudi tepatnya sekitar 4 KM di sebelah selatan Masjidil Haram, dengan tinggi 4.610 kaki atau setara dengan 1.405 meter. Gunung ini mempunyai tiga puncak yang saling bersambung, dan merupakan salah satu gunung tertinggi yang ada di kota Makkah Al-Mukarramah. Di jabal Tsur, terdapat sebuah gua yang menjadi saksi hijrahnya Rasulullah SAW bersama dengan sahabat beliau Abu Bakar Ash-Siddiq dari kota Makkah Al-Mukarramah menuju kota Madinah Al-Munawwarah. Gua ini dikenal dengan nama gua Tsur.


Gua Tsur berbentuk seperti perahu, celah pintu masuk gua sangat sempit. Tinggi gua Tsur adalah sekitar 1,25 meter dengan panjang sekitar 3,5 meter, serta lebar lebih kurang 2,5 meter. Kemiringan Jabal Tsur adalah sekitar 45 atau 50 derajat, sehingga untuk mendaki Jabal Tsur sangat berisiko tinggi. Untuk memasuki gua Tsur, terdapat dua pintu yakni pintu barat dan pintu bagian timur. Saat Rasulullah SAW hijrah, Rasul SAW masuk melalui pintu bagian barat. Peristiwa Hijrahnya Nabi SAW dan dan Abu Bakar As-Siddiq RA diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surah At-Taubah ayat 40, yang artinya:


"Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita".


Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana," (QS. At-Taubah: 40)


Dalam Sejarah diceritakan bahwa saat itu, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar akan melakukan hijrah dari Makkah menuju Madinah. Kaum kafir Quraisy yang pada saat itu memang memburu Beliau SAW, mereka berencana untuk membunuh Rasulullah SAW.


Kabar Hijrahnya Rasul SAW tercium oleh kafir Quraisy, sehingga dengan beramai-ramai mereka bergerak untuk mencari Nabi SAW. Nabi SAW dan Abu Bakar As-Siddiq terus berlari untuk menyelamatkan diri. Hingga tibalah Beliau SAW di Gua Tsur dan akhirnya memutuskan untuk bersembunyi di sana Bersama dengan sahabat tercinta.


Abu Bakar RA meminta untuk masuk sebelum Rasulullah SAW. Beliau membersihkan gua tersebut dari kotoran-kotoran Binatang dan berusaha untuk menutup seluruh lubang untuk mencegah munculnya ular atau Binatang lainnya yang berpotensi melukai Nabi SAW. Saat itu, Abu Bakar RA menutup seluruh lubang yang ada di dalam gua dengan menggunakan baju yang beliau pakai. Setelah memastikan bahwa seluruh lubang telah tertutup, beliau segera mempersilahkan Rasulullah SAW masuk.


Rasulullah SAW pun terlelap saat itu akibat terlalu kelelahan. Melihat itu, Abu Bakar RA menjadi tidak tega, sebab Rasul SAW tertidur tanpa alas. Dengan hati-hati dan penuh kelembutan, Abu Bakar RA meraih kepala Rasulullah SAW dan meletakkan kepala Beliau SAW di atas pangkuan sang sahabat. Setelah itu, Abu Bakar menutup lubang gua dengan kaki beliau, namun sayangnya pada saat itu ada seekor ular berbisa yang menggigit kaki Abu Bakar As-Siddiq RA.


Dalam Riwayat disebutkan bahwa pada saat itu, Abu Bakar tak tega untuk menarik kakinya yang berpotensi mengganggu tidur Rasulullah SAW, sehingga siu lar menggigit kakinya beberapa kali. Sehingga saking sakitnya, beliau meneteskan air mata.


Rasulullah SAW pun terbangun dan segera bertanya penyebab Abu Bakar menangis. Abu Bakar RA menjawab bahwa sanya beliau telah dipatuk ular, namun beliau tidak tega membangunkan Rasul SAW. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW segera berdoa, “Ya Allah, jadikanlah Abu Bakar sederajat denganku pada hari kiamat nanti”. Kemudian Beliau SAW mengusap kaki Abu Bakar beberapa kali dengan menggunakan air liur Beliau SAW seraya mengucapkan basmalah, dan dengan izin Allah, kaki Abu Bakar membaik.


Sementara itu, kafir Quraisy yang terus memburu Nabi SAW tiba di gua Tsur. Atas pertolongan Allah SWT, pada mulut gua muncul sarang laba-laba yang menutupi hamper seluruh mulut gua dan gua sarang burung Merpati. Melihat hal itu, kafir Quraisy urung untuk memeriksa ke dalam gua, karena menganggap tidak mungkin ada yang bisa memasuki gua mengingat ukuran gua Tsur yang kecil dan keberadaan Binatang-binatang di mulut gua yang menghapus jejak Nabi SAW yang sebenarnya sedang bersembunyi di dalam gua tersebut.


Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA berada di dalam gua selama tiga hari. Selama bersembunyi di dalam Gua Tsur, Rasul SAW dan Abu Bakar RA dibantu oleh anak Abu Bakar RA, Abdullah dan Asma binti Abu Bakar, serta Amir bin Fuhairah. Abdullah bin Abu Bakar bertugas menyampaikan berita dari Makkah kepada Nabi SAW, Asma binti Abu Bakar bertugas menyiapkan makanan, sedangkan Amir bin Fuhairah bertugas mengembala kambing sampai ke gua Tsur, dan memerah susu kambing untuk beliau SAW, serta menggiring kembalikambing-kambing tersebut ke Makkah guna menghilangkan jejak Abdullah dan Asma.


Adapun saat ini gua tsur atau yang sering disebut oleh Jemaah gua hira menjadi tempat ziyarah yang menjadi magnet berkat histori nya yang luar biasa, dekat dengan gua tsur terdapat museum wahyu. Museum wahyu merupakan Lokasi Dimana Sejarah perjuangan Rasulullah saw dan para sahabat ghidup di waktu itu, cerita cerita yang disajikan dikemas dengan kemajuan tenologi yang membuat penonton measakan hidup dizama nabi melalui visual yang ditampilkan.

24 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page