top of page
  • Gambar penulisHisar Global Indonesia

Tentang Thawaf Wada’, Thawaf Perpisahan

Thawaf adalah salah satu rukun haji dan umroh. Thawaf dilakukan dengan cara berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Thawaf dimulai dari tempat yang sejajar dengan Hajar Al-Aswad yang terletak di salah satu sudut Ka’bah dan berakhir juga di Hajarul Aswad. Saat melakukan thawaf, jamaah membaca doa tertentu, dan Ka’bah terletak di sebelah kiri jamaah yang melakukan thawaf.


Secara umum, terdapat berbagai macam-macam thawaf, salah satunya adalah Thawaf Wada’ atau thawaf perpisahan. Thawaf ini dilakukan sesaat sebelum meninggalkan kota Makkah al-Mukarramah, dan dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap Ka’bah sebagai kiblat umat Islam dalam melakukan shalat. Thawaf wada’ dilakukan setelah melakukan keseluruhan rangkaian rukun Haji dan umroh, dan merupakan amalan terakhir bagi jamaah haji dan umroh. Artinya, jamaah yang telah melaksanakan thawaf wada’ sudah tidak boleh lagi berlama-lama tinggal di Makkah.


Thawaf wada’ merupakan salah satu wajib haji dan umroh. Artinya, bagi yang tidak melakukannya diharuskan untuk membayar dam yaitu dengan menyembelih kambing menurut pendapat dari Imam Syafi’i, Imam Hanafi, dan Imam Hambali. Sedangkan menurut pendapat Imam Malik, Daud, dan Ibnu Munzir, hukum thawaf wada’ adalah sunah. Namun, bagi wanita yang sedang haid, diberikan keringanan untuk tidak melaksanakan thawaf wada, digantikan dengan cara berdoa di depan pintu gerbang Masjidil Haram.


Tata cara melakukan thawaf wada’ adalah sama dengan thawaf pada umumnya. Perbedaannya adalah setelah melakukan thawaf wada’ dianjurkan untuk segera pergi dan tidak berlama-lama lagi di kota Makkah, serta tidak perlu melakukan sa’i dan juga tahallul. Berikut merupakan tata cara melakukan thawaf wada’:


  1. Memenuhi syarat sah melakukan thawaf; seperti suci dari hadast dan najis serta menutup aurat dengan menggunakan kain ihram.

  2. Pundak kiri lurus ke arah kiblat.

  3. Berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam. Titik awal thawaf dimulai di Hajarul Aswad dan berakhir juga di Hajarul Aswad.

  4. Melakukan shalat sunnah dua rakaat.

  5. Setelah selesai melakukan thawaf wada’, jamaah diwajibkan untuk segera pergi dari kota Makkah Al-Mukarramah.


Saat melakukan thawaf wada’ maka dianjurkan untuk berdoa, meminta supaya Allah SWT kembali memberikan kesempatan untuk dapat kembali mengunjungi Baitullah. Dalam kitab Al-Adzkar Imam Nawawi menyebutkan doa yang dibaca saat thawaf wada’ ketika menuju Multazam adalah:


اللَّهُمَّ، البَيْتُ بَيْتُكَ، وَالعَبْدُ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، حَمَلْتَنِي عَلَى مَا سَخَّرْتَ لِيْ مِنْ خَلْقِكَ، حَتَّى سَيَّرْتَنِي فِي بِلَادِكَ، وَبَلَّغْتَنِي بِنِعْمَتِكَ حَتَّى أَعَنْتَنِي عَلَى قَضَاءِ مَنَاسِكِكَ، فَإِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّي فَازْدَدْ عَنِّي رِضًى، وَإِلَّا فَمُنَّ الآنَ قَبْلَ أَنْ يَنْأَى عَنْ بَيْتِكَ دَارِي، هَذَا أَوَانُ انْصِرَافِي، إِنْ آذَنْتَ لِي غَيْرَ مُسْتَبْدِلٍ بِكَ وَلَا بِبَيْتِكَ، وَلَا رَاغِبٍ عَنْكَ وَلَا عَنْ بَيْتِكَ اللَّهُمَّ فَأَصْحِبْنِي العَافِيَةَ فِي بَدَنِي وَالعِصْمَةَ فِي دِيْنِي، وَأَحْسِنْ مُنْقَلَبِي، وَارْزُقْنِي طَاعَتَكَ مَا أَبْقَيْتَنِي وَاجْمَعْ لِي خَيْرَيِ الآخِرَةِ وَالدُّنْيَا، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ


“Ya Allah, Ka’bah ini adalah rumah-Mu, hamba ini adalah hamba-Mu; putra hamba-Mu (Adam) dan putra hamba-Mu (Hawa), Kau membawaku di atas kendaraan yang Kau tundukkan hingga Kau jalankan aku di berbagai negeri-Mu, Kau sampaikan aku dengan nikmat-Mu sehingga Kau membantuku dalam melaksanakan manasik-Mu. Jika Kau meridhaiku, tambahkan ridha-Mu bagiku. Jika tidak, maka karuniakanlah saat ini sebelum aku meninggalkan rumah-Mu menuju rumahku. Ini waktu keberangkatan ku–bila Kau Mengizinkan aku–bukan untuk menggantikan-Mu dan rumah-Mu, bukan karena membenci-Mu atau rumah-Mu."


Banyak sekali keutamaan thawaf wada’, berikut merupakan beberapa keutamaan-keutamaan melakukan thawaf, termasuk thawaf wada’:


  • Memperoleh pahala yang besar, yaitu sama dengan memerdekakan budak yang berasal dari Bani Ismail. Ganjaran atau balasan ini diberikan kepada orang yang melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah melakukan thawaf.

  • Diampunkan segala dosa yang telah diperbuat.

  • Setiap doa dan ucapan yang dibaca saat melakukan thawaf, diberikan pahala setara dengan melakukan sepuluh kebaikan dan malaikat-malaikat Allah pun turut mengaminkan doa yang dipanjatkan.


Wallahu a’lamu bish-shawab.

 

Penulis : Abi Khoirul Azzam

Divisi  : Hisar Global Hicaz Operasional

36 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios

No se pudieron cargar los comentarios
Parece que hubo un problema técnico. Intenta volver a conectarte o actualiza la página.
bottom of page