top of page
Gambar penulisHisar Global Indonesia

7 Masalah yang jarang terpikirkan oleh Jamaah Umrah


Ketika hendak umrah, terkadang jamaah lebih berfokus pada perencanaan umrah serta pelaksanaan ibadah umrah itu sendiri sehingga jarang memikirkan masalah-masalah yang mungkin bisa timbul pada saat umrah.


Apa saja masalah-masalah tersebut dan bagaimana solusinya? Mari kita simak artikel berikut ini :


1.Tersesat

Jika kamu tersesat sehingga Anda kehilangan teman-teman 1 rombongan, maka Anda harus berupaya mengontak ketua rombongan atau rekan satu rombongan Anda.


Persiapannya , simpan nomor kontak ketua kelompok (muthawwif), dan beberapa rekan Anda. menyimpan nomor telepon di HP. Dan sebaiknya, catat juga di buku kecil agar Anda dapat menghubungi teman Anda jika HP Anda tertinggal.


Kemudian, Anda harus menginformasikan kepada mereka posisi Anda dengan benar. Diusahakan untuk berada di tempat yang mudah ditemui. Dengan arahan yang jelas, mereka akan dapat mudah menemukan Anda.


Jika Anda tidak bisa mengontak orang lain karena tidak ada ponsel atau nomor kontak, Anda dapat meminta pertolongan petugas untuk membantu Anda. Sebutkan identitas, dan siapa yang akan Anda cari untuk mempermudah petugas mempertemukan Anda dengan kelompok.


2. Kehilangan Uang atau Barang

Masalah kehilangan uang atau barang bisa saja tidak seberat tersesat, tetapi akibatnya mungkin dapat berkelanjutan. jika Anda kehilangan uang yang lumayan besar, misalnya.


Kehilangan uang dalam jumlah besar saat umrah, biasanya ditimbulkan oleh ketidakpahaman kita terkait cara membawa dan menyimpannya selama umrah.


Cara untuk mengatasi agar tidak kehilangan uang adalah dengan membawa uang secukupnya saat berumroh. Bawalah uang tunai sekiranya cukup untuk 2 hari, sisanya Anda dapat mengambilnya nanti di Makkah/Madinah melalui ATM.


Saat mengambil uang di ATM juga jangan terlampau banyak, sehingga Anda bisa lebih nyaman beribadah tanpa takut kehilangan uang.


Jika naudzubillah Anda sudah kehilangan uang atau barang, maka solusinya adalah segera lapor kepada ketua rombongan dan Anda akan dipandu untuk mengurusnya. Jika masih beruntung, Anda bisa menerima uang atau barang yang Anda miliki.


3. Sakit

Jamaah yang memiliki riwayat penyakit serius yang kemungkinan dapat kambuh, harus lebih jeli mempersiapkan diri sebelum berumroh.


Selalu antisipasi dengan cara meningkatkan kesehatan sebelum umroh, dan membawa obat-obatan pribadi untuk persiapan di tanah suci. Hal ini dapat memudahkan Anda agar dapat ditangani dengan cepat saat penyakit Anda kambuh.


tetapi, untuk kondisi sakit yang terjadi saat Anda didalam pesawat atau ketika tiba di tanah suci, Anda dapat menyampaikan kepada pembimbing akan keluhan yang Anda rasakan supaya dapat segera ditangani.


4. Belum Berniat Ihram Padahal Sudah Melewati Miqat

Hal yang bersifat teknis ibadah umroh seperti rukun-rukun umroh, seharusnya Anda kuasai dengan cara mencari berita terkait umroh jauh-jauh hari sebelum berangkat.


Ada situasi dimana jamaah lupa belum berniat umrah padahal ia dan kelompoknya sudah melewati miqat. mungkin karena suatu perihal ia tertinggal dari rombongan (biasanya pembimbing memandu jamaah untuk berniat saat di miqat).


Oleh karena itu yang harus Anda lakukan adalah melapor kepada muthawwif, sehingga Anda dapat diantarkan lagi ke tempat miqat untuk berniat umrah. Niat merupakan rukun terpenting, sebab tanpa niat ibadah umrah Anda tidak sah.


5. Keliru Tempat Saat Memulai Thawaf dan Sai

seringkali jamaah yang kurang mengerti tatacara pelaksanaan rukun umrah, tidak memahami bahwa ada tempat khusus untuk memulai thawaf dan sa'i. Sehingga mereka melakukan thawaf tidak dari hajar aswad, melainkan dari sembarang lokasi.


Ada beberapa yang melaksanakan sa'i dari bukit Marwah, karena tidak mengerti dimana letak start sa'i. Inilah pentingnya peran seorang muthawwif atau pembimbing umroh untuk memberitahu jamaah bagaimana melaksanakan rukun umroh dengan tepat, termasuk ketika memulai thawaf dan sa'i.


Setelah Thawaf Pulang Ke Hotel dan Membuka Kain Ihram


umrah dilaksanakan secara tertib (rukun ke-5 umroh). apabila jamaah tidak memahami, mereka bisa saja melaksanakan hal yang melanggar, tetapi merasa tidak melanggar.


contohnya saja setelah thawaf mereka merasa kelelahan, lalu kembali ke penginapan dan melepas kain ihrom. Padahal, masih ada rukun umrah yaitu sa'i dan tahallul agar umrah mereka sempurna.


Jamaah beranggapan bahwa tidak mengapa istirahat dan melepas kain ihrom. Padahal ini tidak boleh dilakukan. tetapi, ada solusinya. Muthawwif dapat memberitahukan kepada jamaah untuk menggunakan kembali kain ihrom mereka, lalu mereka dapat melaksanakan sai'i dan tahallul.


Adapun jamaah, tidak diharuskan membayar dam, sebab mereka saat melepas kain ihram tersebut dalam situasi tidak memahami hukumnya. Kecuali mereka tahu namun melanggar, maka harus membayar denda.

165 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Commentaires


bottom of page